Metode Pembelajaran : Praktikum
Definisi Praktikum
Eureka Pendidikan. Partnership for 21st Century Skills (2013) sebagai salah satu acuan pendidikan menyebutkan bahwa kompetensi yang perlu ditingkatkan pada peserta didik di abad-21 meliputi materi inti, keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan teknologi informasi dan media, dan keterampilan hidup dan karier (life skill). Dalam pemenuhan keterampilan tersebut, pembelajaran di sekolah lebih ditekankan pada proses penemuan. Hal ini dilakukan agar peserta didik mengasah kemampuan berpikir seiring dengan melatih keterampilan. Salah satu metode yag dapat digunakan untuk mengintegrasikan kemampuan berpikir dan keterampilan tersebut adalah metode praktikum.
Kata praktikum berasal dari kata pratique (Prancis), practicus (Latin), atau praktikos (Yunani) yang secara harfiah berarti “aktif” atau prattein / prassein (Yunani) yang berarti “ mengerjakan”. Pengertian praktikum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dari keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori.
Menurut Soekarno et al. (1990 : 14), metode praktikum adalah suatu cara mengajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu fakta yang diperlukan atau ingin diketahuinya. Djamarah & Zain (2002:95) memberi pengertian bahwa metode praktikum adalah proses
pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya sehingga dapat menjawab pertanyaan yang didapatkan melalui pengamatan induktif.
Manfaat Praktikum
Kegiatan praktikum dapat dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan yang mengasah keterampilan peserta didik. Menurut Zaenuddin (1996) secara rinci praktikum dapat dimanfaatkan:
- untuk melatih keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa:
- untuk memberi kesempatan pada mahasiswa untuk menerapkan dan ingintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya secara nyata dalam praktek
- untuk membuktikan sesuatu secara ilmiah atau melakukan scientific inquiry
- untuk menghargai ilmu dan keterampilan dimiliki.
Khusus untuk fisika, menurut Woolnough & Allsop (Rustaman, 1995) sedikitnya terdapat empat alasan yang dikemukakan para pakar pendidikan sains mengenai pentingnya kegiatan praktikum. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran.
Integrasi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap dalam Praktikum
Kegiatan praktikum memungkinkan
peserta didik untuk mempraktekkan secara empiris dalam belajar mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap menggunakan sarana laboratorium.
Ranah Pengetahuan
Pada ranah pengetahuan, peserta didik mendalami teori, menggabungkan teori yang ada, dan menerapkan teori. Ranah pengetahuan dapat dapat dinilai menggunakan rubrik penskoran.
Ranah keterampilan
Pada ranah keterampilan, peserta didik memilih alat dan bahan, mempersiapkan alat dan bahan, dan menggunakan alat dan bahan. Ranah keterampilan dapat dinilai dengan teknik observasi (ceklist atau rating scale)
Ranah Sikap
Pada ranah sikap, peserta didik menunjukkan beberapa sikap, contohnya: bekerjasama, disiplin; dan tanggungjawab. Ranah sikap dapat dinilai menggunakan teknik observasi (ceklist, bagan partisipasi (participation chart), skala lajuan (rating scale)).
Langkah Kerja Dalam Praktikum
Menurut Sund & Trowbridge, dalam Sumaji, (2003:43) kerja laboratorium atau praktikum meliputi :
- merencanakan eksperimen dan menyusun hipotesis-hipotesis,
- merakit peralatan,
- menyusun bahan dan peralatan,
- melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala alamiah,
- melakukan pengamatan terhadap suatu proses,
- mengumpulkan dan mencatat data,
- melakukan modifikasi peralatan,
- melakukan pembacaan pada alat pengukur ,
- kalibrasi peralatan,
- menggambar bahan dan grafik,
- menganalisis data,
- menarik kesimpulan dari data,
- membuat laporan eksperimen,
- memberi penjelasan tentang eksperimen yang dilakukan,
- mengidentifikasi permasalahan untuk studi lanjutan,
- melepas, membersihkan, menyimpan, dan memperbaiki peralatan.
Langkah- Langkah Dalam Melaksanakan Metode Praktikum
- Guru mendesain praktikum agar dapat mencapai tujuan instruksional yang diharapkan
- Guru merumuskan tujuan yang jelas, terukur dan relevan dengan tuntutan profesional lulusan
- Guru berusaha agar praktikum merupakan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan bagi mahasiswa
- Guru mendesain metode evaluasi hasil dan proses praktikum yang valid dan reliable