Kriteria Buku Teks Pelajaran
Eureka Pendidikan. Buku teks diperlukan guna menunjang kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan mampu memilih buku teks yang sesuai untuk siswanya. Menurut Oh dalam Ho dan Hsu (2011: 93) untuk membuat pilihan terbaik, guru harus benar-benar mengevaluasi buku teks potensial, kriteria tersebut diantaranya
- Kriteria penerbit - Penerbit adalah faktor penetu pada sat buku dicetak, dalam sebuah prosedur penerbitan biasanya terdapat penyunting yang terkadang tidak memiliki kapabilitas mengenai apa yang disunting. Dalam kasus biasnaya guru harus memeriksa reputasi penerbit dan penulis buku teks profesional di bidangnya masing-masing. Selain itu, biaya buku teks dan kemampuan penerbit logistik, sistem distribusi, dan layanan pelanggan.
- Kriteria Fisik - Kriteria yang berkaitan dengan fisik karakteristik buku teks pelajaran, seperti desain cover, tata letak teks, ukuran cetakan, kualitas pencetakan, kualitas kertas, berat buku dan daya tahan.
- Kriteria Isi - Buku teks harus dipilih untuk memajukan tujuan pendidikan sekolah, sesuai dengan kebutuhan siswa dan berkontribusi terhadap kontinuitas dan integrasi kurikulum. Buku teks yang baik juga membawa guru dan siswa melalui pengalaman belajar. Selain itu, isi harus akurat dan tepat, dan secara teratur direvisi untuk memenuhi perubahan kondisi.
- Kriteria Instruksi - Sebuah buku yang baik melengkapi instruksi guru, seperti buku panduan instruksional, panduan kegiatan kelas, buku kerja, audio / komponen visual, dan penilaian paket harus dirancang secara hati-hati dan diberikan kepada guru bersama dengan buku teks.
Kriteria tersebut mencakup eksternal dan internal buku. Pendapat lain yang mendukung hal tersebut adalah Maman (2010: 4-6) menyebutkan terdapat tujuh kriteria dan prinsip yang berlaku dalam penulisan buku teks pelajaran, yaitu.
- Buku pelajaran haruslah memiliki landasan sudut pandang yang jelas dan mutakhir. Buku teks pelajaran yang baik adalah buku yang memiliki suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai suatu pengajaran dan buku yang memperagakan sesuatu bahan pengajaran secara aplikatif.
- Buku pelajaran haruslah berisi materi yang memadai. Buku pelajaran yang baik adalah buku pelajaran yang menyajikan materi yang kaya, bervariasi, mudah dibaca, serta sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Dampak dari buku yang demikian adalah menjadi sumber pemecahan masalah akademis, memicu peserta didik untuk membaca, menyenangkan, menstimulasi, kreativitas anak, dan sebagainya.
- Buku teks pelajaran haruslah berisi materi yang disusun secara sistematis dan bertahap. Sistematis dalam arti materi disajikan dengan memperhatikan kemudahan pemahaman pesertaa didik dalam hal penjelasan, penggambaran, dan pengorganisasian disusun secara sistematis; pengungkapan dilakukan secara lugas (tidak berbelit-belit); istilah diberi penjelasan atau contoh; penggunaan kata dan istilah dalam bahasa asing atau bahasa daerah yang tidak relevan dihindari; penyajiannya mendorong keaktifan peserta didik untuk berpikir dan belajar dengan cara bervariasi; menantang peserta didik untuk mencari sumber-sumber belajar lain diikuti dengan sumber rujukan yang lengkap. Bahan kajian yang berkaitan dihubungkan satu sama lain secara terpadu, baik intrapelajaran maupun interpelajaran. Penempatan pelajaran dalam keseluruhan buku dilakukan seara tepat. Bertahap dalam arti materi yang disajikan diperhatikan dari segi urutan, seperti dari mudah ke sulit, dari sederhana ke rumit, dari umum ke khusus, dari bagian ke keseluruhan, dan sebagainya.
- Buku teks pelajaran haruslah berisi materi yang disajikan dengan metode dan sarana yang mampu menstimulasi siswa untuk tertarik membaca buku. Misalnya disajikan dengan gambar yang mampu merangsang siswa untuk menemukan jawaban dari sebuah latihan, memperkonkret jawaban pengetahuan siswa, dan memungkinkan siswa untuk membuktikannya di lingkungan sekitar atau melatih penelitian sederhana.
- Buku pelajaran haruslah berisi materi yang mendalam sehingga memungkinkan siswa terbantu di dalam memecahkan masalah-masalah akademis yang dihadapiya. Misalnya, pada saat peserta didik mengerjakan tugas, kedalaman pengerjaan atau pemecahan masalah terakomodasi oleh buku, baik disebabkan buku itu memuat hal yang diperlukan siswa atau adanya petunjuk untuk mendapat rujukan-rujukan yang memungkinkan masalah itu terpecahkan.
- Buku pelajaran haruslah berisi alat evaluasi yang memngkinkan siswa mampu mengetahui kompetensi yang telah dicapainya. Tingkat pencapaian kompetensi dapat dijadikan umpan balik bagi siswa apakah harus memperdalam lagi bahan tersebut atau melanjutkan kepada bahan lainnya yang lebih tinggi.
- Buku pelajaran haruslah berisi bahan yang memungkinkan siswa memiliki kesempatan untuk menggelitik mata hatinya atas hal yang telah dipelajari. Manfaat yang diperoleh peserta didik setelah membaca dan berlatih merupakan pernyataan yang sebaiknya muncul pada peserta didik. Dengan kata lain, alat ini dapat dijadikan bahan refleksi peserta didik atas segala masalah akademis yang selama ini dipelajarinya.
Sejalan dengan kedua pendapat di atas, Tarigan & Tarigan (2009: 22) buku teks atau buku ajar yang ideal adalah buku yang memenuhi kriteria berikut.
- Mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu yang melandasi konsep-konsep yang digunakan dalam buku teks harus jelas.
- Relevan dengan kurikulum.
- Menarik minat pembaca yang menggunakannya.
- Mampu memberi motivasi kepada para pemakainya.
- Dapat menstimulasi aktivitas siswa.
- Membuat ilustrasi yang mampu menarik penggunaannya.
- Pemahaman harus didahului komunikasi yang tepat.
- Isi menunjang mata pelajaran lain.
- Menghargai perbedaan individu.
- Berusaha memantapkan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
- Mempertimbangkan aspek linguistik sesuai dengan kemampuan siswa yang memakai.
- Menggunakan konsep yang jelas sehingga tidak membingungkan siswa.
- Mempunyai sudut pandang (point of view) yang jelas.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, kriteria buku teks yang baik diantaranya adalah sesuai dengan tujuan belajar dan relevan dengan kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu, dalam penyajian buku teks yang sesuai dengan kurikulum 2013 hendaknya mencantumkan tujuan belajar yang tercantum dalam KI dan KD. Selain itu juga harus relevan dengan dengan kurikulum 2013 yang mengedepankan proses pembelajaran berbasis scientific approach dan penilaian berbasis authentic assessment.