Contoh Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian Tipe Assesmen Kinerja Tahap II: Tahap Pengembangan, Tahap III Uji Reliabiltas dan Validitas
Tahap pengembangan
Pada tahap ini assesman dikembangan dengan pertimbangan kesesuaian assesman terhadapa tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi capaian yang akan diperoleh
perserta didik. Tujuan tahap perancangan adalah untuk menyiapkan Assesman yang akan dikembangkan. Dalam menyusun alat asesmen berbasis kinerja, hendaknya guru mempunyai pemahaman yang mendalam terkait dengan kompetensi-kompetensi dalam pembelajaran menyimak yang akan diukur. Guru juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam asesmen/ penilaian. Dengan demikian, guru dapat menyusun alat asesmen yang secara sahih dapat mengukur keterampilan menyimak siswa.
Assesaman yang dikembangan adalah assesman berbasis kinerja atau performance assesman. Assesamn berbasisi kinerja disusun dan dikembangakan dalam bentuk formatif assesman formatif sebagai petunjuk proses pembelajaran untuk
perserta didik. Assesman ini selanjutnya digunakan selama proses pembelajaran dan pengelolahan kelas.
Menurut Mueller (2005: 29-31) prinsip umum dalam asesmen meliputi (1) menggolongkan secara jelas apa yang dinilai merupakan prioritas dalam proses penilaian, (2) sebuah prosedur penilaian harus diseleksi relevansinya terhadap karakter/aspek-aspek yang diukur, (3) asesmen/penilaian secara komperhensif membutuhkan prosedur yang bervariasi, (4) prosedur penilaian yang layak digunakan membutuhkan kesadaran akan batas kemampuan siswa, dan (5) penilaian adalah sebuah cara untuk mengakhiri, bukan akhir itu sendiri. Kelima prinsip tersebut penting untuk menjadi pedoman dalam pengembangan asesmen berbasis kinerja.
Tahap Uji Validitas dan Reliabilitas
Tahap ini adalah tahap uji validitas dari assesaman yang telah disusun sebelumnya. pada uji validitas terdapat tiga tahap pengujian yang uji validitas konstark, uji validitas isi dan uji validitas eksternal. Tahap uji validitas konstark meminta bantuan ahli untuk memebrikan pendapat menganai kesusaian instrumen dengan aspek-aspek yang akan diukur. Setelah melalui uji validitas oleh ahli, tahap berikutnya akan dilanjutkan dengan uji validitas isi dengan mencobakan assesaman yang telah dibuat pada objek penelitian.
Validasi ahli merupakan proses validasi logis terhadap Assesman berbasis kinerja dilakukan oleh lima orang validator, yaitu: 3 dosen ahli dan 2 guru SMA. Draft produk yang sudah divalidasikan kepada dosen ahli dan reviewer sehingga akan memperoleh penilaian dan masukan untuk dijadikan perbaikan sebelum dilakukan uji coba ke lapangan. Hasil dari validasi akan mempermudah untuk melakukan revisi pada draft produk. Setelah direvisi kembali, maka produk dapat divalidasi kembali namun hanya pada pakar dosen sehingga mendapat hasil yang layak untuk produk yang digunakan untuk uji coba lapangan.
Uji reliabilitas dilakukan bersamaan dengan uji validitas isi. Pengujian ini dilakukan dengan mencobakan assesman pada onjek penelitian. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kehandalan dan internal konsistensi yang ada pada assesmen berbasis kinerja yang telah dikembangkan. Pada tahap ini terdapat duam kemungkinan item pada assesaman yang diujikan yakni item assesman yang layak dan item assesman yang tidak layak. Selanjutnya item pada item assesaman yang tidak layak akan direvisi dan dilakuakn perbaiakan kemudian di uji kembali hingga jumlah item assesamn yang dibutuhkan cukup.
Tahap Uji Coba Produk
Uji coba penggunaan Assesman berbasis Kinerja dalam pembelajaran fisika akan dilakukan di SMA di kelas XI Program IPA. Tujuan dan uji coba adalah untuk mengoperasionalkan Assesman yang dikembangkan dan perangkat pembelajaran yang diperlukan. Hasil uji coba ini akan dijadikan sebagai masukan atau perbaikan produk akhir Assesman. Uji coba lapangan, selain dimaksudkan untuk mengoperasionalkan produk akhir Asseman, juga untuk mengetahui hasil penerapan Assesman dalam pembelajaran fisika, meliputi kelayakan Assesman dalam pembelajaran fisika pada
peserta didik.