Teknik Penyusunan Kajian Pustaka
Eureka Pendidikan. Suatu penelitian ilmiah bukanlah suatu kegiatan atau aktifitas yang hanya mempersoalkan kepastian tetapi juga ingin mencari berbagai alternatif jawaban suatu masalah atau fenomena dalam lingkup sosial maupun kegiatan laboratoris. Hal ini didukung juga oleh Kerlinger (2006: 17) yang menyatakan bahwa penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomen-fenomen alami dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomen-fenomen tersebut.
Penelitian memiliki tujuan untuk menemukan prinsip-prinsip umum atau menafsirkan tingkah laku yang dapat digunakan untuk menerangkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkup pendidikan. Oleh karena itu, penyusunan penelitian dibutuhkan sumber-sumber pengetahuan yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti. Peneliti juga harus menemukan, menyusun, dan menggunakan kepustakaan dalam bidangnya dengan benar.
Selain itu, penelitian harus disusun dengan metode yang sistematis yaitu melewati beberapa tahapan. Menurut Sugiyono (2013: 96), perumusan hipotesis merupakan langkah ketiga dalam penelitian setelah mengemukakan kerangka berpikir dan landasan teori. Hipotesis merupakan jawaban semetara dari permasalahan yang akan diteliti. Hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salah dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Namun, sebagian besar peneliti kurang memahami penyusunan kajian pustaka dan kadang mengalami kesulitan dalam menemukan kajian pustaka yang sesuai dengan bidang yang akan diteliti. Peneliti juga belum sepenuhnya mampu menyusun hipotesis dengan baik terutama peneliti pemula. Masih banyak terdapat kesalahan dalam menyusun hipotesis. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk mengkaji hakikat kajian pustaka dan hipotesis serta hal-hal yang perlu dilakukan dalam penyusunannya.
Pengertian Kajian Pustaka
Pengkajian teori tidak akan terlepas dari kajian pustaka atau studi pustaka. Karena teori secara nyata dapat diperoleh melalui studi atau kajian kepustakaan. Nazir (2005: 93) menyatakan bahwa studi kepustakaan atau studi literatur, selain dari mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan generalisasi yang pernah dibuat sehingga situasi yang diperlukan diperoleh.
Kajian pustaka menurut Nyoman Kutha Ratna (2012), memiliki tiga pengertian yang berbeda.
- Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi.
- Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori.
- Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian yang sedang dikaji.
Menurut Pohan (2012) kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Kajian ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, plagiat, termasuk suaplagiat. Dasar pertimbangan perlu disusunnya kajian pustaka dalam suatu rancangan penelitian menurut Ratna (2012) didasari oleh kenyataan bahwa setiap objek kultural merupakan gejala multidimensi sehingga dapat dianalisis lebih dari satu kali secara berbeda-beda, baik oleh orang yang sama maupun berbeda.
Berdasarkan pendapat ahli di atas kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang berkaitan dengan objek penelitian yang pernah dibuat dan didokumentasikan yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian yang dikaji.
Cara Menyusun Kajian Pustaka
Menurut cara penyajiannya, menurut Ratna dalam Prastowo (2012: 83) kajian pustaka dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a) penyajian sesuai dengan tahun penelitian; dan (b) penyajian disesuaikan relevansi, kedekatannya dengan objek.
a. Sesuai dengan Tahun Penelitian
Cara penyajian kajian pustaka dalam jenis ini disajikan secara kronologis dengan pertimbangan bahwa aspek kesejarahan memiliki makna tertentu dalam menentukan objektivitas penelitian seperti dilakukan dalam berbagai analisis persepsi masyarakat.
b. Sesuai dengan Relevansi dan Kedekatan dengan Objek
Cara kedua dilakukan dengan pertimbangan relevansi kedekatan penelitian dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan. Sebagai penelitian ilmiah cara kedua ini dianggap lebih baik dengan pertimbangan bahwa penelitian yang dilakukan memang baru berbeda dengan penelitian lain. Selain itu, penelitian yang memiliki relevansi paling kuat yang mengantarkan peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya sekaligus menghindarkan terjadinya duplikasi.
Berdasarkan pemaparannya penyajian kajian pustaka dibedakan menjadi: ( Ratna dalam Prastowo, 2012: 84).
a. Penyajian kajian Pustaka secara Deskriptif
Penyajian kajian pustaka secara deskriptif ini hanya menguraikan tanpa menyebutkan persamaan dan perbedaannya dengan pertimbangan bahwa analisis akan diuraikan pada bab berikutnya.
b. Penyajian Kajian Pustaka secara Deskriptif dengan Analisis
Penyajian kajian pustaka secara deskriptif dengan analisis selain berbentuk deskripsi juga disertai penjelasan tentang perbedaan dan persamaannya. Dengan demikian, kajian pustaka menunjukkan di mana posisi penulis dalam kaitannya dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan, apakah menolak, mengkritik, menerima, dan atau yang lainnya.
Penyusunan kajian pustaka meliputi beberapa langkah sebagai berikut:
- Membaca karya-karya ilmiah hasil penelitian sebelumnya yang terkait
- Mencatat hasil intrepretasi terhadap bahan-bahan bacaan
- Menyusun kajian pustaka berdasarkan hasil analisis terhadap karya ilmiah sebelumnya yang relevan.
Sumber Kajian Pustaka
Berikut dijelaskan beberapa jenis sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperoleh teori-teori yang relevan.
Buku Teks,- Buku teks adalah tulisan ilmiah yang dijilid rapi yang diterbitkan dengan interval yang tidak tentu dan biasanya digunakan sebagai buku wajib dalam mata kuliah tertentu (Nazir, 2005: 106).
Jurnal,- Jurnal adalah majalah ilmiah yang berisi tulisan ilmiah atau hasil-hasil seminar yang diterbitkan oleh himpunan profesi ilmiah (Nazir, 2005: 106). Jurnal yang berisi ringkasan-ringkasan artikel dari pengarang dinamakan review journal atau abstract journal. Abstract journal adalah majalah ilmiah yang berisi singkatan atau ikhtisar (judul, metode serta kesimpulan) dari artikel pada jurnal terbaru.
Periodical,- Menurut Nazir (2005: 107) periodical adalah majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala yang berisi hasil penelitian yang dikerjakan.
Yearbook,- Yearbook adalah buku mengenai fakta-fakta dan statistik setahun yang diterbitkan tiap tahun oleh lembaga pemerintah atau swasta. Yearbook yang dikeluarkan dapat juga membahas suatu masalah bidang ilmu (Nazir, 2005: 107).
Buletin,- Nazir (2005: 107) menyatakan bahwa buletin adalah tulisan ilmiah pendek yang diterbitkan secara berkala dan berisi catatan ilmiah ataupun petunjuk ilmiah tentang satu kegiatan operasional. Jika bulletin berisi satu artikel mengenai hasil penelitian, sering disebut contributions.
Circular,- Circular adalah tulisan ilmiah pendek dan praktis diterbitkan dengan interval tidak tentu (Nazir, 2005: 108).
Leaflet,- Leaflet berisi karangan kecil yang sifatnya ilmiah praktis.
Annual Review,- Annual review berisi ulasan-ulasan tentang literatur yang telah diterbitkan selama setahun atau beberapa tahun yang lampau.
Off Print,- Off print adalah kiriman artikel dari pengarang yang terlepas dari majalah atau dari buku teks.
Reprint,- Reprint merupakan artikel yang sudah dimuat dalam satu majalah ilmiah kemudian dicetak ulang oleh penerbit secara terpisah dan diberi sampul.
Recent Advance,- Nazir (2005: 109) menyatakan bahwa recent advance adalah majalah ilmiah yang berisi artikel-artikel yang tidak diperoleh dalam review journals.
Bibliografi,- Menurut Nazir (2005: 109) bibliografi adalah buku yang berisi judul-judul artikel yang membahas bidang ilmu tertentu.
Handbook,- Handbook adalah buku kecil yang biasanya berisi petunjuk-petunjuk tentang suatu masalah tertentu, ataupun sutau fenomena yang bersifat umum. Handbook ini bisa saja mempunyai pengarang, ataupun tanpa pengarang, tetapi dikumpulkan oleh suatu instansi tertentu (Nazir, 2005: 110).
Manual book,- Manual adalah buku petunjuk tentang mengerjakan atau melakukan sesutau secara terperinci. Biasanya mengenai suatu masalah praktis, baik dalam mengukur, melakukan kegiatan atau memakai sesuatu secara benar (Nazir, 2005: 110).
Manfaat Kajian Pustaka (Penelitian Sebelumnya yang Relevan)
Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012: 85) ada empat manfaat dari kajian pustaka yaitu:
- Dapat menghindarkan peneliti dari terjadinya peniruan, plagiasi, dan penipuan dalam berbagai bentuknya
- Sebagai tanggung jawab moral , kejujuran bagi seorang ilmuwan untuk menghargai pendapat orang lain.
- Menunjukkkan bahwa masalah yang diteliti memang kaya makna sehingga layak untuk dibicarakan kembali
- Menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan memang berbeda, sekaligus menunjukkan bahwa dalam penelitian yang sedang dilakukan akan ditunjukkan hal-hal baru yang berbeda dengan penelitian lain.