Model Pembelajaran Kooperatif : Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
Eureka Pendidikan. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan pembelajaran cooperative yang paling sederhana. Selain itu, dapat digunakan untuk memberikan pemahaman konsep materi yang sulit kepada siswa dimana materi tersebut telah dipersiapkan oleh guru melalui lembar kerja atau perangkat pembelajaran yang lain (Widyantini, 2008: 7).
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif. Siswa bekerja sama dalam situasi semangat pembelajaran kooperatif seperti membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan mengkoordinasikan usahanya dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membantu siswa memahami konsep-konsep IPA yang sulit serta menumbuhkan kemampuan kerjasama, berfikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya, karena siswa yang rendah hasil belajarnya dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya (Karuru, 2003: 791-792).
Menurut Isjoni (2010: 51), model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Slavin dan merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi antar anggota kelompok belajar yang terdiri dari 4-6 siswa dengan tingkat kemampuan dan jenis kelamin yang berbeda untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
a. Sintakmatik Menurut Ibrahim (dalam Trianto, 2007:54), terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD, yaitu disajikan pada tabel.
Fase | Kegiatan Guru |
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa | Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar
|
2. Menyajikan atau menyampaikan informasi | Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan cara demonstrasi atau lewat bahan bacaan
|
3. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar | Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
|
4. Membimbing kelompok belajar dan bekerja | Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas
|
5. Evaluasi | Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
|
6. Memberikan penghargaan | Guru mencari cara untuk menghargai upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
|
b. Sistem Sosial
Sistem sosial yang berlaku dan berlangsung dalam model ini bersifat demokratis. Setiap siswa diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapat berupa jawaban dan pertanyaan sehingga tercipta suasana belajar yang aktif. Selain itu, siswa juga dituntut bekerja sama dengan teman sehingga terjalin interaksi antar siswa.
c. Prinsip ReaksiGuru berperan sebagai penasehat, konsultan, dan pemberi kritik terhadap kinerja siswa. Guru berupaya menciptakan kegiatan pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar secara aktif dan guru berupaya menciptakan kegiatan pembelajaran yang menuntut terjadi interaksi antara
siswa dengan siswa yang lain maupun antara siswa dengan guru.