Komik sebagai Media Pembelajaran
Eureka Pendidikan. Secara umum, komik sering diartikan sebagai cerita bergambar. Menurut Scout McCloud (dalam Waluyanto, 2005:51) memberikan pendapat bahwa komik dapat memiliki arti gambar-gambar serta lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu, untuk menyampaikan informasi dan mencapai tanggapan estetis dari pembacanya. Komik sesungguhnya lebih dari sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur. Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan gambar dan tulisan, yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar membuat informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat.
Media komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami dan lebih bersifat personal sehingga bersifat informatif dan edukatif (Rohani, 1997:21). Menurut Waluyanto (2005:51) komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah proses komunikasi antara pelajar (siswa) dan sumber belajar (dalam hal ini komik pembelajaran). Komunikasi
belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik.
Berdasarkan definisi di atas, komik pembelajaran merupakan media yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam memahami suatu materi. Penggunaan analogi dan penggambaran cerita dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa untuk memahami suatu materi. Objek-objek yang terlalu kecil, terlalu besar, berbahaya atau bahkan tidak dapat dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan melalui media komik pembelajaran.
Secara garis besar menurut Trimo (dalam Mariyanah, 2005:25) media komik dapat dibedakan menjadi dua yaitu komik strip (comic strip) dan buku komik (comic book). Komik strip adalah suatu bentuk komik yang terdiri dari beberapa lembar bingkai kolom yang dimuat dalam suatu harian atau majalah, biasanya disambung ceritanya, sedangkan yang dimaksud buku komik adalah komik yang berbentuk buku. Komik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis buku komik karena dari beberapa lembar dan dibuat menjadi bentuk buku.
Komik memiliki lima kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran yaitu :
- komik dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar;
- komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran;
- komik bersifat permanen;
- komik bisa membangkitkan minat membaca dan mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca;
- komik adalah bagian dari budaya popular ( Gene Yang dalam Wurianto,2009).
Komik sebagai media pembelajaran juga tidak terlepas dari kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut seperti berikut :
- komik membatasi bahkan memungkinkan membunuh imajinasi;
- penyampaian materi pelajaran melalui media komik terlalu sederhana;
- penggunaan media komik hanya efektif diberikan pada peserta didik yang bergaya visual (Lestari dalam Wurianto,2009).
Berdasarkan uraian di atas komik memiliki beberapa kelemahan, maka persiapan penyusunan bahan ajar berupa komik perlu dilakukan dengan baik yaitu gambar pada komik tidak disajikan secara berlebihan agar tidak terjadi penumpulan imajinasi otak, materi yang kompleks tetap disajikan, dan bahan ajar berupa
media komik disajikan berbasis komputer melalui program Flip Book Maker.
REFERENSIMariyanah, Nur. 2005. Efektifitas Media Komik dengan Media Gambar Dalam Pembelajaran Geografi Pokok Bahasan Perhubungan dan Pengangkutan (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas II SMP N 1 Pegandon Kabupaten Kendal (Skripsi). Tidak diterbitkan.
Rohani, A. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Waluyanto, H, D. 2005. Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran. Jurnal Pendidikan, Vol. 7. No. 1:45-55.
Wurianto, Eko. 2009. Komik Sebagai Media Pembelajaran.