Pengertian Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Eureka Pendidikan. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah salah satu bentuk
media pembelajaran yang digunakan sebagai media belajar alternatif. Dahar (2006: 110) mengungkapkan bahwa lembar kegiatan siswa adalah lembar kegiatan yang berisikan informasi dan instruksi dari guru kepada
siswa agar siswa dapat mengerjakan sendiri suatu aktivitas belajar, melalui praktik atau penerapan hasil belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Depdiknas (2005: 4) menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang biasanya berupa petunjuk atau langkah untuk menyelesaikan tugas yang harus dikegiatankan siswa dan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan keterlibatan siswa atau aktivitas dalam proses belajar mengajar.
LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. LKS juga harus dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya (Madjid, 2007: 177). Hal-hal yang dimuat dalam LKS dapat membantu guru dalam memudahkan proses belajar mengajar dan mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri dalam kelompok kegiatan Darmodjo dan Kaligis,1993:40).
Berdasarkan uraian pengertian LKS tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa lembar kegiatan siswa adalah suatu media yang berupa lembar kegiatan yang membuat petunjuk, materi ajar dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk menemukan suatu fakta, ataupun konsep. LKS mengubah pembelajaran dari teacher centered menjadi student centered sehingga pembelajaran menjadi efektif dan konsep materi pun dapat tersampaikan.
Komponen Penyusun Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Suatu lembar kegiatan siswa memiliki enam komponen yaitu petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, lembar kegiatan, dan evaluasi (Prastowo, 2007:28).
- Petunjuk belajar
Komponen petunjuk belajar berisi langkah bagi guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa dan langkah bagi siswa untuk mempelajari bahan ajar. - Kompetensi yang akan dicapai
Bahan ajar berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar yang harus dicapai siswa. - Informasi pendukung
Informasi pendukung berisi berbagai informasi tambahan yang dapat melengkapi bahan ajar sehingga siswa semakin mudah untuk menguasai pengetahuan yang akan diperoleh. - Latihan-latihan
Komponen latihan merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan kepada siswa untuk melatih kemampuan setelah mempelajari bahan ajar. - Lembar kegiatan
Lembar kegiatan adalah beberapa langkah prosedural cara pelaksanaan kegiatan tertentu yang harus dilakukan siswa berkaitan dengan praktik. - Evaluasi
Komponen evaluasi berisi sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada siswa untuk mengukur kompetensi yang berhasil dikuasai setelah mengikuti proses pembelajaran.
Manfaat Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Depdiknas (2008: 42-45) menyatakan alternatif tujuan pengemasan materi pembelajaran dalam bentuk LKS adalah :
- LKS membantu siswa untuk menemukan konsep
- LKS mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkrit, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. LKS memuat apa yang (harus) dilakukan siswa, meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis.
- LKS membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
- LKS berfungsi sebagai penuntun belajar
- LKS berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika membaca buku
- LKS berfungsi sebagai penguatan
- LKS berfungsi sebagai petunjuk praktikum
Kriteria Kualitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar mengajar sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.(Darmodjo dan Kaligis: 1993).
1. Syarat didaktik
Syarat didaktik berhubungan dengan asas-asas pembelajaran efektif, yaitu :- Memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga dapat digunakan oleh seluruh siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda. LKS dapat digunakan oleh siswa lamban, sedang maupun pandai. Kekeliruan yang umum adalah kelas yang dianggap homogen.
- Menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga berfungsi sebagai penunjuk bagi siswa untuk mencari informasi bukan alat pemberitahu informasi.
- Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis, bereksperimen, praktikum, dan lain sebagainya.
- Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri anak, sehingga tidak hanya ditunjukkan untuk mengenal fakta-fakta dan konsep-konsep akademis maupun juga kemampuan sosial dan psikologis.Menentukan pengalaman belajar dengan tujuan pengembangan pribadi siswa bukan materi pelajaran.
2. Syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat- syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS. Adapun syarat-syarat konstruksi tersebut, yaitu:
- LKS menggunakan bahasa yang sesuai tingkat kedewasaan anak.
- LKS menggunakan struktur kalimat yang jelas.
- LKS Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, artinya dalam hal-hal yang sederhana menuju hal yang lebih kompleks.
- LKS menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka.
- LKS mengacu pada buku standar dalam kemampuan keterbatasan siswa.
- LKS menyediakan ruang yang cukup untuk memberi keluasan pada siswa untuk menulis maupun menggambarkan hal-hal yang siswa ingin sampaikan.
- LKS menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek.
- LKS menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata.
- LKS dapat digunakan untuk anak-anak baik yang lamban maupun yang cepat.
- LKS memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari itu sebagai sumber motivasi. LKS mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
3. Syarat teknik
Syarat teknis berkaitan dengan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan penampilan.
a) Tulisan
Tulisan dalam LKS diharapkan memperhatikan hal-hal berikut:
(1) LKS menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi.
(2) LKS menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik.
(3) LKS menggunakan minimal 10 kata dalam 10 baris.
(4) LKS menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa.
(5) LKS menggunakan memperbandingkan antara huruf dan gambar dengan serasi.
b) Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikan pesan atau isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS.
c) Penampilan
Aspek penampilan sangat penting dalam LKS. Siswa pada awalnya akan tertarik pada penampilan bukan pada isinya. Oleh karena itu, LKS harus dibuat menarik agar siswa termotivasi untuk menggunakan LKS.
REFERENSI
Dahar. R.W. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Darmodjo, H dan Kaligis, J. (1993). Pendidikan IPA II. Jakarta: Dirjen Dikti.
Depdiknas. 2005. Pedoman Penyusunan LKS SMA. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Madjid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru). Bandung: PT. Remaja Rodakarya.
Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.