Pengertian dan Jenis-Jenis Variable Penelitian
Eureka Pendidikan. Sebuah
penelitian adalah sebuah kajian mendalam mengenai sebuah objek, yang selanjutnya disebut sebagai subjek penelitian. Objek penelitian adalah bagian pokok yang berkenaan dengan penelitian, namun objek penelitian harus dibatasi terlebih dahulu. Pembatasan objek penelitian dilakukan dengan dua cara yakni dengan cara konstruk: Mendeskripsikan objek berdasarkan gabungan dari pendapat, ahli maupun pakar kemudian yang kedua adalah definisi secara operasional: Yakni memberikan gambaran operasional mengenai objek. Setelah melalui dua tahap ini, sebuah objek penelitian selanjutnya dikatakan variabel penelitian.
Sugiono* (2012) mengemukakan variable
penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variable merupakan attribute yang memiliki variasi antara satu objek dengan objek yang lain. Sebagai contoh seseorang ingin mengetahui tentang budaya pernikahan di suatu daerah di indonesia, maka objek penelitian yang menjadi variable adalah
budaya pernikahan. sedangkan
daerah adalah tempat pelaksanaan penelitian.
Kerlinger** (1973) mendefenisikan variable sebagai konstruk yang yang akan dipelajari. Sejalan dengan pendapat diatas, Karlinger memberikan detail mengenai atribut dapat berupa, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,
hasil belajar, status sosial, jenis kelamin, golongan, pangkat, gaji, produktivitas kerja dan semua hal yang memberikan nilai dan pengaruh terhadap aspek
behavioral. Selanjutnya, Variable adalah sesuatu yang memiliki variasi yang di ambil dari nilai yang berbeda untuk atribut yang sama.
Jenis Jenis Variable.
Variable dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, berdasarkan hubungan antara variable variable dapat dibedakan menjadi (1) Variabel Independen, (2) Variable Dependen, (3) Variable Moderator, (4) Variable Intervening dan (5) Variable Intervening.
1. Variabel IndependenVariabel independen adalah sebuah variabel yang mempengaruhi variable dependen. Perlakuan dapat berbentuk upaya*** yang dilakukan untuk dapat melihat perubahan yang terjadi terhadap variable dependen. Variable independen juga diketahui sebagai variable bebas, stimulus, prediktor atau antecedent. Sebagai contoh peran dan pengaruh jumlah pakan, besar gaji, tingkat pendidikan dan lain-lain. Variable Independen lebih mudah mempengaruhi nilai dan perubahan dari objek lain.
2. Variable DependenVariable dependen atau variabel output (dalam bahasa indonesia dikenal sebagai variable terikat) adalah variabel yang nilainya akan berubah terhadap faktor tertentu. Pada umumnya penelitian jenis experiment mengupayakan satu jenis variable Independen saja yang berpengaruh terhadap variable dependen. Nilai atau perubahan nilai yang dialami dari variable dependen akan sebanding dengan besar perlakuan yang diberikan oleh variable dependen.
Kuantitas Pemberian Pakan -------> Pertumbuhan Ikan
(variable Independen) (Variable Dependen)
3. Variable ModeratorVariabel moderator adalah variabel yang ikut memberikan pengaruh terhadap perubahan variabel dependen. Kemunculan variabel moderator**** biasanya muncul pada saat terdapat penyimpangan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penyimpangan bisa saja lebih membuat hasil (Perubahan atau Nilai Variabel dependen) lebih kecil atau lebih besar dari dugaan berdasarkan kajian teori yang dilakukan oleh peneliti.
Variable moderator yang muncul pada awal penelitian, sebelum pengambilan data dilakukan, dapat menjadi variabel indepen kedua. Peneliti yang baik telah menduga terlebih dahulu kemungkinan adanya variabel lain yang ikut berpengaruh terhadap variabel dependen. Antisiapsi sebaiknya dilakukan dengan memebuat instrument tambahan di samping instrumen dari variabel utama.
Besar pengaruh variable moderator tidak dapat diabaikan begitu saja atau dianggap memiliki nilai kecil. Upaya untuk mengukur pengaruh variabel akan mengambil andil besar dalam hasil penelitian dan dibutuhkan analisis yang sama dengan analisis yang digunakan pada variabel independen.
4. Variable InterveningVariabel intervening adalah variabelyang secara teori mempengeruhi hubungan anatar variabel independen dan variavel dependen, akan tetapi tidak tidak dapat diamati dan diukur. Variabel intervening tidak bisa berdiri sendiri untuk mempengaruhi variabel independen dan letak variabel ada diantara variabel Independen dan variabel dependen. Sebagai contoh: Hubungan antara usia terhadap sikap mengendarai di jalan raya. Dalam hal ini variabel yang lain yang ikut berpengaruh tetapi tidak dapat di ukur misalnya tingkat keimanan seseorang dapat memberikan dampak besar bagi perilaku berkendara di jalan raya. Akan tetapi Keimanan sangat sulit untuk diamati dan di ukur.
5. Variable KontrolVariabel kontrol adalah jenis variabel yang keberadaan harus dijaga agar memberikan efek yang sama bagi setiap sampel. Variabel sangat jelas fungsinya pada saat melakukan penelitian dengan dua jenis sample dan membandingkan antara dua
treatment atau lebih. Semua variabel selain
Treatment harus dijaga sama. Hal ini memberi jaminan bahwa tidak ada variable yang ikut memberi andil perubahan terhadap variabel dependen atau jika terdapat perubahan yang diberikan, variable kontrol memberikan efek yang sama pada setiap sampel.
Catatan Kaki:
* Sugiono dalam Bukunya: Statistik untuk Penelitian dan Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan RnD keluaran Afabeta.
** Karlingger dalam bukunya asas-asas penelitian behavioristik yang lebih condong mendeskripsikan variabel kedalam penelitian kuantitatif yang menitikberatkan antara hubungan dua variabel. Buku ini adalah saduran dari buku
Foundation of Behavioral Research
*** Upaya yang dimaksud adalah tindakan yang sengaja diberikan terhadap objek sehingga menunjukkan pengaruh, sedangkan terdapat beberapa jenis penelitian yang hubungan antara variable independen dan variable dependennya dapat terbalik. Hubungan ini lebih dikenal dengan hubungan asosiatif.
**** Beberapa jenis penelitian behavioral membutuhkan quetioner dan angket tambahan yang di buat oleh peneliti dengan cara menduga-duga faktor apa saja yang mempengaruhi variabel independen. Faktor ini bisa terpetakan dengan jelas pada saat pembuatan konstruk variabel.