Menurut Joyce dan Weil (Winataputra 2001: 48-49) setiap model pembelajaran memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
a. Sintak
b. Sistem Sosial
c. Prinsip Reaksi
d. Sistem Pendukung, dan
e. Dampak Instruksional dan Pengiring
a. Sintak
Tahapan pelaksanaan model quantum teaching menggunakan prinsip yang dikemukakan oleh De Porter yaitu :
Tahap I : Tumbuhkan
Dalam hal ini poster ikon (simbol) tokoh yang dipasang pada awal pelaksanaan pembelajaran, bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa dan menimbulkan pertanyaan "Apa Manfaatnya Bagiku" (AMBAK) dalam diri siswa.
Tahap II : Alami
Dalam proses pembelajaran, partisipasi aktif siswa sangat diperlukan untuk pemerolehan pengalaman dan menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Bruner (Dahar, 1989:103) menyarankan agar siswa berpartisipasi aktif dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan berusaha sendiri mencari pengetahuan serta menemukan sendiri konsep-konsep yang sudah ada.
Berdasarkan pendapat Bruner diatas, maka tahap alami pada model quantum teaching yang digunakan pada pembelajaran di kelas yaitu dengan memberikan pengalaman baru pada siswa dengan cara melakukan percobaan untuk membuktikan suatu konsep. Guru juga memberikan masalah atas konsep yang telah diperoleh sebagai bahan diskusi kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Hal ini dapat menciptakan kerjasama antar siswa dan memberikan kebebasan siswa untuk berfikir. Proses percobaan dan diskusi kelompok diiringi musik instrumental untuk merangsang semangat, meningkatkan fokus dan membantu membina hubungan antara guru dengan siswa atau antar sesama siswa.
Tahap III : Namai
Guru menyediakan konsep, rumus, strategi atau sebuah masukan terhadap masalah yang telah diberikan.
Tahap IV : Demonstrasikan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi sehingga memberi kesempatan pada siswa untuk menunjukkan bahwa siswa tahu.
Tahap V : Ulangi
Guru mengulangi materi yang telah didiskusikan guna memantapkan pemahaman siswa.
Tahap VI : Rayakan
Pengakuan terhadap terhadap partisipasi, pemerolehan ketrampilan dan pengetahuan siswa. Pengakuan tersebut diwujudkan dengan pemberian penghargaan kepada siswa.
b. Sistem Sosial
Model pembelajaran quantum teaching mengubah suasana belajar sehingga menggairahkan. Komponen utama dalam membangun suasana belajar yang bagus adalah niat, hubungan, kegembiraan dan ketakjuban, pengambilan resiko, rasa saling memiliki dan keteladanan (De Potter, 2005:19). Guru membantu siswa untuk memahami materi dan memberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi terbuka dan mengakui setiap usaha yang telah dilakukan siswa.
c. Prinsip Reaksi
Guru membangun ikatan emosional, yaitu dengan menciptakan kesenangan dalam belajar, menjalin hubungan, dan menyingkirkan segala ancaman dalam proses pembelajaran. Guru selalu mencoba untuk menciptakan suasana psikologis yang dapat membangkitkan respon siswa.
d. Sistem Pendukung
Sistem pendukung pembelajaran adalah segala sarana yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pengubahan lingkungan pembelajaran yang semula membosankan menjadi lingkungan pembelajaran yang mendukung dapat membuat siswa lebih bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Terdapat beberapa hal yang dilakukan dalam menata lingkungan yang mendukung proses pembelajaran, antara lain : menggunakan alat bantu, mengatur bangku, menghadirkan tumbuhan, aroma, dan menghadirkan musik.
e. Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring
Setiap kegiatan yang dilakukan akan memberikan dampak. Pelaksanaan pembelajaran model quantum teaching akan memberikan dampak instruksional dan dampak pengiring. Dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai secara langsung dengan cara mengarahkan siswa pada tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan pembelajaran.
Dampak instruksional dari model quantum teaching antara lain:
a) Peningkatan motivasi belajar siswa
b) Peningkatan hasil belajar siswa
Sedangkan dampak pengiring adalah hasil belajar lain disamping dari pencapaian tujuan pembelajaran yang dihasilkan dari suatu proses belajar mengajar. Dampak pengiring ini terbentuk dalam diri siswa sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami siswa tanpa diarahkan guru.
Dampak pengiring dari model quantum teaching antara lain:
- Menimbulkan kerja sama antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lainnya sehingga meningkatkan hubungan dan kepercayaan dalam pembelajaran.
- Siswa berani mengungkapkan pendapat dimuka umum
- Siswa belajar menerima pendapat orang lain