Model Pembelajaran Examples Non Examples
Eureka Pendidikan - “Model pembelajaran ialah suatu pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberi petunjuk kepada guru di kelas” (Agus Suprijono, 2009: 46). Menurut Akhmad Sudrajat (2008: 2) “model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru”. Joyce (dalam Trianto, 2009: 22) berpendapat bahwa “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain”.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang disajikan oleh para perancang pembelajaran dan para pengajar yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan belajar. Arends (dalam Trianto, 2009: 25) menyeleksi enam model pengajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu: “presentasi, pengajaran langsung, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah dan diskusi kelas”. Dari enam model pembelajaran di atas, model pembelajaran yang menekankan pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar ialah pembelajaran kooperatif.
Hary Kurniadi (2010: 1) menyatakan bahwa “model pembelajaran examples non examples atau juga biasa disebut examples and non-examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar”. Buehl (dalam Hary Kurniadi, 2010: 1) “penggunaan model pembelajaran examples non examples ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa”.
Jadi, examples memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap examples dan non-examples diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Examples Non Examples
Agus Suprijono (2009: 125) menyebutkan langkah-langkah dalam model pembelajaran examples non examples sebagai berikut:
- Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.
- Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar.
- Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
- Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
- Kesimpulan
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Examples Non Examples
Menurut Buehl (dalam Hary Kurniadi, 2010: 1) kelebihan dari model examples non examples antara lain:
- Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek.
- Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari examples dan non examples.
- Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian examples.
Hary Kurniadi (2010: 1) kelemahan dari model examples non examples antara lain:
- Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
- Memakan waktu yang lama
Sumber: Skripsi FISTA AYU PUSPASARI