Penelitian Survei
Penelitian survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak. Penelitian ini dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi datanya dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Misalnya penelitian tentang kecenderungan masyarakat memilih pemimpin nasional.
Tujuan penelitian survei adalah untuk mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi. Penelitian survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu tertentu.
Ada tiga karakteristik utama dari penelitian survei yaitu:
- informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu,
- informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan baik tertulis maupun lisan dari suatu populasi,
- informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
Penelitian survei dapat dilakukan secara pribadi ataupun kelompok. Penelitian survei bukan hanya dimaksudkan untuk mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Disamping itu, juga untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis.
Ada beberapa macam yang termasuk penelitian survei yaitu:
- School survey, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pendidikan.
- Job analyze, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab para karyawan, aktifitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan, dan fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya dan fasilitas.
- Analyze dokumen. Istilah lain adalah analisis isi (content analyze), analisis aktivitas atau analisis informasi.
- Public opinion surveys. Survei ini bertujuan untuk mengetahui pendapat umum tentang suatu hal misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan bersejarah, tentang jalan satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas, dan sebagainya.
- Community surveys. Survei ini juga disebut “social surveys” atau “field surveys” karena di dalam survei ini peneliti bertujuan mencari informasi tentang aspek kehidupan secara luas dan mendalam.
Dalam membuat pertanyaan untuk penelitian survei, seorang peneliti perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Hindari penggunaan jargon (contoh : sosialisasi, demokrasi), kata-kata slank (contoh : gaptek, cupu, geje) , dan penggunaan singkatan.
- Hindari ambiguitas atau pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dan pertanyaan yang kabur.
- Hindari bahasa yang emosional dan bias prestise (gelar) à gunakan bahasa yang netral.
- Hindari pertanyaan yang di dalam satu kalimat terdapat 2 pertanyaan sekaligus (double barraled).
- Hindari pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden (leading question).
- Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk menjawabnya.
- Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah.
- Hindari pertanyaan mengenai masa depan.
- Hindari pertanyaan yang menggunakan dua pernyataan negatif (double negative).
- Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih.
Dalam konteks pendidikan dan tingkah laku penelitian survei minimal dikelompokkan dalam lima bentuk berikut:
1. Survei catatan
Jenis ini sering disebut survey of record, karena dalam kegiatan ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan atau informasi nonreaksi. Dalam penelitian ini biasanya peneliti tidak banyak melibatkanjawaban langsung dari orang atau subyek yang diteliti. Surveimenggunakan sumber catatan mempunyai kelebihan seperti berikut:
- Catatan merupakan sumber informasi yang tidak bereaksi terhadap perlakuan yang diterima yang berasal dari para peneliti
- Sumber-sumber yang ada murah, tidak berpindah tempat, sehingga lebih cepat diakses
- Jika catatan tepat dan up to date, maka dapat menjadi acuan perbandingan yang sangat baik.
Disamping kelebihan seperti diatas, survei menggunakan sumber catatan memiliki beberapa kelemahan:
- Penelitian terhalang dengan sumber catatan yang memiliki sifat confidential atau rahasia negara, kelompok atau mungkin juga pribadi.
- Sumber-sumber catatan mungkin sekali tidak lengkap, tidak tepat, dan absolute atau kadarluarsa.
- Adanya aturan untuk usia suatu catatan dapat diketahui publik sering membuat perbandingan tidak valid, misalnya catatan highly secret negara, biasanya setelah 30 tahun rahasia itu dpat dibuka untuk diketahui publik.
- Catatan dapat menyebabkan salah persepsi, jika peneliti tidak dapat menerangkan bagaimana catatan dikumpulkan dan diadministrasi.
- Catatan biasanya hanya berupa informasi faktual yang masih memerlukan kajian lebih lanjut guna mencapai kebermaknaannya.
2. Survei menggunakan angket
Keunggulan penelitian survei dengan menggunakan angket antara lain:
- Biaya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan alat pengumpulan data lainnya seperti wawancara dan observasi.
- Dapat menjangkau responden dengan jumlah besar dan tempat tinggal yang jauh
- Dapat direncanakan dengan penampilang angket yang bagus, sederhana, dan menarik
- Dapat diadministrasi dengan lebih mudah
- Dengan alasan tertentu, pengisian angket dapat dilakukan dengan model anonym atau merahasiakan nama responden.
Kelemahan-kelemahan survei dengan menggunakan angket antara lain:
- Kemungkinan terjadi tingkat pengembalian responden rendah. Ini terjadi jika responden memiliki tingkat pendidikan rendah atau banyak melibatkan orang-orang tua.
- Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan dalam angket diketahui maksudnya oleh responden
- Tidak ada kepastian bahwa yang menjawab adalah responden yang dimaksud oleh peneliti.
3. Survei melalui telepon
Seperti penelitian lainnya, penelitian survei menggunakan telepon, mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:
- Lebih murah jika dibandingkan dengan metode wawancara langsung
- Memungkinkan menghubungi responden dalam jumlah besar
- Dapat dilakukan dengan waktu fleksibel, misalnya siang dan sore hari dimana responden sudah berada dirumahnya masing-masing
- Dapat mencakup daerah tinggal yang lebih luas
- Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi, misalnya jika sudah dirumah mereka cendrung untuk lebih jujur
Kelemahan penelitian survei melalui telepon:
- Masih ada responden yang belum memiliki telepon. Kondisi ini jika diabaikan akan mempengaruhi tingkat keterwakilan responden
- Strata masyarakat yang ada tidak dapat dijangkau generalisasi yang terwakili, karena tidak semua masyarakat memiliki pelepon.
- Hilangnya beberapa keuntungan yang ada pada wawancara langsung, seperti hilangnya ekspresi wajah, gerak anggota badan tangan dan kaki, serta gambar lingkungan yang ada di sekitar responden
4. Survei menggunakan wawancara kelompok
Penelitian survei dengan menggunakan grup wawancara mempunyai beberapa keuntungan seperti berikut:
a. Cara tersebut lebih efisien dan lebih murah jika dibandingkan dengan wawancara secara individual
b. Hasil survei lebih merefleksikan tingkah laku kelompok
c. Menunjukkan adanya bentuk interaksi kelompok dalam suatu lembaga
d. Dapat merangsang produktivitas yang lebih tinggi di antara kelompok
Beberapa kelemahan survei menggunakan wawancara kelompok diantaranya:
- Adanya interaksi antar anggota dalam kelompok, memungkinkan terjadinya rasa terintimidasi perbadaan yang ada dalam kelompok
- Menimbulkan terjadinya loyalitas kelompok yang dapat mempengaruhi kelompok tersebut
- Memungkinkan terjadinya manipulasi oleh anggota grup yang memiliki kelebihan seperti anggota yang pandai berbicara.
5. Survei dengan melakukan wawancara individual
Kelebihan penelitian survei dengan wawancara individual:
- Dapat lebih bersifat personal
- Memungkinkan terjadinya wawancara yang mendalam dengan jawaban yang lebih dapat dijadikan sumber informasi
- Proses dapat lebih fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan kondisi lapangan yang ada
- Memungkinkan peneliti memperoleh informasi tambahan dari responden yang berkaitan dengan gerakan tangan, badan, nada dan suara jawaban dari responden
- Lingkungan responden juga dapat meningkatkan ketepatan teknik wawancara
Beberapa kelemahan dalam penelitian survei wawancara individual:
- Lebih mahal dan memerlukan waktu yang lebih lama, memungkinkan terjadinya intimidasi ketika wawancara
- Terjadinya manipulasi secara terang-terangan dari pewawancara
- Memungkinkan terjadinya konflik pribadi
- Memerlukan keterampilan berwawancara
- Mungkin sulit menyimpulkan hasil temuan wawancara