Studi tersebut juga menemukan bahwa anak-anak yang lebih banyak menonton televisi memiliki peningkatan kecenderungan memiliki emosi negatif dan peningkatan risiko gangguan kepribadian antisosial. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada jurnal bergengsi Pediatrics bulan Maret 2013.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pembatasan lama menonton televisi pada anak yaitu 1 – 2 jam per hari. Orangtua juga perlu memperhatikan konten acara televisi yang ditonton. Kedua penelitian tersebut memang hanya menunjukkan hubungan asosiasi dan bukan sebab-akibat. Namun, hasil penelitian-penelitian yang disebutkan di atas mendukung rekomendasi AAP agar orangtua membatasi lama anak menonton televisi setiap harinya.
Anak-anak yang menonton televisi atau menggunakan komputer lebih dari 2 jam setiap hari lebih berisiko untuk mengalami masalah psikologis dari pada anak-anak yang tidak melakukan hal tersebut. Hal tersebut berlaku meskipun anak tersebut termasuk anak yang cukup aktif.
(sumber: klikdokter.com)
|
Anak-anak dan TV |
Demikian di atas adalah beberapa hasil penelitian tentang dampak buruk TV bagi anak-anak. Hendaknya sebagai orang dewasa kita bijaksana dalam menentukan kebiasaan anak-anak sehingga anak-anak tidak menjadi korban tayangan-tayangan yang banyak bertebaran di stasiun TV kita sehari-hari. Orientasi keuntungan bagi pengelola program TV terkadang meninggalkan prinsip edukasi. Seolah tidak menyadari bahwa tayangan tersebut juga dikonsumsi oleh anak-anak.Sekian artikel kali ini mengenai (Penelitian) Dampak Buruk TV Bagi Anak. Semoga Bermanfaat.