Model Pembelajaran Direct Instruction
Eureka Pendidikan. Pengajaran Langsung merupakan suatu
model pengajaran yang sebenarnya bersifat teacher center. Dalam menerapkan model pengajaran langsung guru harus mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi langkah. Karena dalam
pembelajaran peran guru sangat dominan, maka guru dituntut agar dapat menjadi seorang
model yang menarik bagi siswa.
Landasan Teoritik
Model pengajaran langsung bertumpu pada prinsip-prinsip psikologi perilaku dan teori
belajar social, khususnya tentang pemodelan (modeling). Seperti yang telah diuraikan di dalam modul yang berjudul: “Landasan Teori dalam Pengembangan Model-model Pengajaran.” teori
belajar social tentang pemodelan tingkah laku itu dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura,
belajar yang dialami manusia sebagian besar diperoleh dari suatu pemodelan, yaitu meniru prilaku dan pengalaman (keberhasilan dan kegagalan) orang lain. Dari landasan teoritik model pengajaran langsung ini dapat dibaca di modul tersebut dengan sub judul Teori Pemodelan Tingkah Laku.
Tujuan Hasil Belajar Siswa
Sebagian besar tugas guru ialah membantu siswa memperoleh pengetahuan procedural, yaitu pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, misalnya bagaimana cara menggunakan neraca lengan (Ohauss), dan bagaimana melakukan sesuatu eksperimen. Guru juga membantu siswa untuk memahami pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan tentang sesuatu (dapat diungkapkan dengan kata-kata), misalnya nama-nama bagian neraca Ohauss.
Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam sains merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana. Sedangkan bagaimana cara mengoperasikan alat-alat ukur dalam sains merupakan contoh pengetahuan procedural.
Dalam banyak hal, penguasaan terhadap pengetahuan dasar procedural dan deklaratif terdiri atas penguasaan kegiatan khusus dan kegiatan berurutan. Misalnya, agar siswa terampil menggunakan neraca Ohauss untuk mengukur massa, memerlukan pengetahuan deklaratif tentang nama-nama bagian neraca Ohauss dan juga pengetahuan procedural seperti bagaimana mengenolkan neraca, menggeser anak timbang dan membaca skala.
Selain model pengajaran langsung efektif untuk digunakan agar siswa menguasai suatu pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif sederhana, model ini juga efektif untuk mengembangkan keterampilan belajar siswa. Beberapa keterampilan belajar siswa yang harus dikembangkan oleh guru, seperti menggarisbawahi, membuat catatan, dan membuat rangkuman.
Tingkah Laku Mengajar (Sintaks)
Pada model
pembelajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pembelajaran dengan pekerjaan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru.
Fase persiapan dan motivasi ini kemudian diikuti oleh presentasi materi ajar yang diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pelajaran ini termasuk juga pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan pelatihan dan pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan pemberian umpan balik tertentu, guru perlu selalu mencoba memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari kedalam situasi kehidupan nyata. Rangkuman kelima fase tersebut dapat dilihat pada table 1.
Sintaks Model Pembelajaran Langsung
Fase I,- Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, Guru menyampaikan tujuan, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran ini, mempersiapkan siswa untuk belajar
Fase II,- Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan, Guru mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap
Fase III,- Membimbing pelatihan, Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal
Fase IV,- Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik
Fase V,- Memberikan kesempatan untuk pelatihan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan, Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan
Pengajaran langsung memerlukan memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati di pihak guru. Agar efektif, pengajaran langsung mensyaratkan tiap detil keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama. Demonstrasi dan jadwal pelatihan juga harus direncanakan dan dilaksanakan secara seksama.
Meskipun tujuan pembelajaran dapat direncanakan bersama oleh guru dan siswa, model ini terutama berpusat pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (Tanya jawab) yang terencana. Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin, dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan member harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik.
Cara lain untuk menjadikan siswa belajar aktif dari awal dapat menggunakan berbagai strategi, misalnya strategi pembelajaran langsung melalui berbagi pengetahuan secara aktif. Strategi pembelajaran langsung ini dirancang untuk mengenalkan siswa terhadap mata pelajaran guna membangun minat, menimbulkan rasa ingin tahu, dan merangsang mereka untuk berpikir. Siswa tidak bisa berbuat apa–apa jika pikiran mereka jika dikembangkan oleh guru. Banyak guru yang membuat kesalahan dengan mengajar, yakni sebelum siswa merasa terlibat dan siap secara mental guru langsung memberikan materi pelajaran. Penggunaan beberapa strategi berikut ini akan mengoreksi terjadi kecenderungan ini.
Menurut Silbernam (2006), strategi pembelajaran langsung melalui berbagai pengetahuan secara aktif merupakan cara untuk mengenalkan siswa kepada materi pelajaran yang akan diajarkan. Guru juga dapat menggunakannya untuk menilai tingkat pengetahuan siswa sambil melakukan kegiatan pembentukan tim. Cara ini cocok pada segala ukuran kelas dengan materi pelajaran apapun.
1. Ciri-ciri pembelajaran langsung
- Adanya tujuan pembelajaran
- Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
- sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pembelajaran
2. Fase dan peran guru dalam pembelajaran langsung
- Fase I, Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Pada fase ini guru berperan dalam menjelaskan TPK, materi prasyarat, memotivasi siswa dan mempersiapkan siswa.
- Fase II, Mendemonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Pada fase ini guru berperan dalam mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap
- Fase III, Mebimbing pelatihan Pada fase ini guru berperan memberikan latihan terbimbing
- Fase IV, Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Pada fase ini seorang guru berperan mengecek kemampuan siswa seperti memberi kuis terkini dan memberi umpan balik seperti membuka diskusi untuk siswa
- Fase V, Memberikan latihan dan penerapan konsep. Pada fase ini guru berperan dalam mempersiapkn latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.
3. Tugas perencanaan pada model pembelajaran langsung
a. Merumuskan tujuan,-Guru harus merumuskan tujuan pembelajaran yang relevan dengan kurikulum
b. Memilih isi
- Guru harus mempertimbangkan berapa banyak informasi yang akan diberikan pada siswa dalam kurun waktu tertentu.
- Guru harus selektif dalam memilih konsep yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung
c. Melakukan analisis tugas,- Dengan menganalisis tugas, akan membantu guru menentukan dengan tepat apa yang perlu dilakukan siswa untuk melaksanakan keterampilan yang akan dipelajari
d. Merencanakan waktu,- Guru harus memperhatikan bahwa kurun waktu yang disediakan sepadan dengan kemampuan dan bakat siswa, memotivasi siswa agar mengerjakan tugas dengan perhatian yang optimal
Lima prinsip dasar yang dapat membimbing guru dalam merencana system penilaian dalam model
pembelajaran langsung
- Sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Mencakup semua tugas pembelajaran
- Menggunakan soal tes yang sesuai
- Membuat soal sevalid (terukur) dan sereliabel (konsisten) mungkin