Pengertian dan Peranan Metode Experimen
Eureka Pendidikan. Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak dilakukan, salah satunya adalah komponen metode.
Metode adalah suatu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. (Bahri, 2006).
Secara umum istilah
metode diartikan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dengan dasar pengertian tersebut, yang dimaksud metode mengajar adalah kerangka konseptual yang melukiskan suatu prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman mengajar yang harus dihayati siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis.
Metode mengajar tidak hanya menyangkut
kegiatan mengajar guru, akan tetapi yang lebih penting yang berkaitan dengan kegiatan belajar siswa. Oleh karena pada hakikatnya mengajar adalah membantu siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikannya dan cara-cara bagaimana belajar. Sehingga hasil akhir yang sesungguhnya dari suatu proses pembelajaran adalah menumbuhkan kemampuan siswa yang tinggi untuk dapat belajar lebih mudah dan lebih efektif di masa yang akan datang. Jadi proses pembelajaran tidak hanya memiliki makna deskriptif dan kekinian, tetapi juga makna respektif yang berorientasi ke masa depan.
Salah satu metode pembelajaran yang cenderung diajarkan kepada siswa metode eksperimen.
1. Pengertian Metode Eksperimen
Di bawah ini akan dikemukakan pengertian tentang metode eksperimen menurut beberapa tokoh sebagai berikut:
- Metode eksperimen dimaksudkan sebagai kegiatan guru atau siswa untuk mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dari hasil percobaan itu, dimana siswa mendapat kesempatan yang sebesar-besarnya untuk melaksanakan langkah-langkah dalam cara-cara berpikir ilmiah (Winarno Surachmad, dalam Ernawati, 2007)
- Metode eksperimen adalah suatu yang istimewa terutama cocok untuk memenuhi fungsi pendidikan umum “latihan” dan “umpan balik” dan fungsi khusus untuk memperbaiki motivasi siswa dan mahasiswa. (Tjipto Utomo dan Koesruijter, dalam Ernawati, 2007)
- Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya, menuliskan hasil percobaan kemudian hasil pengamatan disampaikan ke kelas dan dilaukan evaluasi oleh guru. (Roestiyah NK, 2008 : 80)
- Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, dan mencoba mencari suatu hukum atau dalil serta menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya. (Bahri, 2006;84).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dilibatkan langsung untuk mengamati peristiwa atau kejadian yang terjadi pada suatu obyek dibawa bimbingan guru.
2. Tujuan Metode Eksperimen
Sesuai dengan uraian di atas bentuk pengajaran atau metode eksperimen adalah efektif untuk mencapai tiga macam tujuan secara bersamaan, yaitu : a. Keterampilan kognitif yang tinggi
- Melatih agar teori dapat dimengerti
- Agar segi-segi teori yang berlainan dapat diintegrasikan
- Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problema yang nyata
b. Keterampilan afektif
- Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri
- Belajar bekerja sama
- Belajar mengomunikasikan informasi mengenai bidangnya
- Belajar menghargai bidangnya
c. Keterampilan Psikomotor
- Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan dengan baik
- Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu
Metode eksperimen sebagai metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melatih melakukan suatu proses secara langsung sehingga anak didik sepenuhnya terlibat untuk menemukan fakta dalam mengumpulkan data, mengendalikan variabel dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
Agar dapat berpikir kreatif, siswa memerlukan kebebasan berpikir untuk mengembangkan dan menghargai pendapat dan daya nalar. Melalui metode eksperimen diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
3. Peranan Metode Eksperimen
Dalam pengajaran IPA pada umumnya dan fisika pada khususnya, kita selalu berusaha untuk mencapai tujuan pengajaran sesuai dengan hakikat ilmu itu sendiri. Salah satu tujuan pengajaran IPA adalah mengembangkan kreativitas siswa agar berpikir untuk mengembangkan dan menghormati intuisi, pendapat dan daya nalar.
Metode eksperimen adalah salah satu metode yang sangat sesuai jika dikaitkan dengan tujuan pengajaran IPA karena :
- dengan melakukan eksperimen, siswa terlibat langsung menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala hal,
- mereka lebih aktif berpikir dan berbuat, dimana hal ini sangat dikehendaki dalam pengajaran modern,
- siswa dalam melakukan proses eksperimen, di samping memperoleh pengalaman, juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan sehingga lebih mudah dalam memahami konsep-konsep IPA, dan
- dengan eksperimen siswa menemukan sendiri perolehannya (konsep dan teori) sehingga akan berubah sikap mereka terhadap hal-hal yang tidak masuk akal.
4. Pelaksanaan Metode Eksperimen
Dalam kaitan dengan penggunaan metode eksperimen dimaksudkan Moedjiono (dalam Ernawati, AE., 2007) mengemukakan langkah-langkah untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pemakaian metode eksperimen seperti berikut.
a. Mempersiapkan pemakaian metode eksperimen mencakup kegiatan-kegiatan berikut.
- Menetapkan kesesuaian metode terhadap tujuan yang hendak dicapai.
- Menetapkan kebutuhan peralatan, bahan dan sarana yang dibutuhkan.
- Mengadakan uji eksperimen untuk menguji ketetapan proses dan hasilnya sebelum menugaskan kepada siswa.
- Menyediakan peralatan, bahan dan sarana lainnya.
- Menyediakan lembar kerja.
b. Melaksanakan pemakaian metode eksperimen dengan kegiatan berikut.
- Mendiskusikan bersama seluruh siswa mengenai prosedur peralatan, dan bahan untuk eksperimen, serta hal- hal yang perlu diamati dan dicatat selama eksperimen.
- Membantu, membimbing dan mengawasi eksperimen yang dilakukan oleh siswa.
- Siswa membuat kesimpulan dan laporan hasil eksperimen.
c. Tindak lanjut pemakaian metode eksperimen meliputi kegiatan berikut.
- Mendiskusikan hambatan dan hasil-hasil eksperimen.
- Membersihkan dan menyimpan peralatan, bahan dan sarana.
- Evaluasi akhir eksperimen oleh guru.
Menurut Roestiyah NK (2008), bila siswa akan melaksanakan eksperimen, perlu memperhatikan prosedur seperti berikut.
a. Tujuan eksperimen perlu dijelaskan kepada siswa. Mereka harus memahami masalah yang akan
dibuktikan melalui eksperimen.
b. Hal-hal yang perlu diterangkan kepada siswa :
- alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan,
- agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel-variabel yang harus dikontrol dengan ketat,
- seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat, dan
- perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan, grafik, dan sebagainya.
c. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengamati pekerjaan siswa. Bila perlu memberikan saran
atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.
d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas dan
mengevaluasi dengan tes dan sekedar tanya jawab.
Peranan guru dalam metode eksperimen ini adalah sebagai fasilitator dan advisor. Metode eksperimen lebih menekankan pada keaktifan siswa untuk memproses belajarnya sendiri dan pada keaktifan guru dalam menyajikan isi pelajaran. Kedudukan guru sebagai pembimbing, pengarah dan mempersiapkan rancangan, peralatan, bahan dan sarana lainnya yang dibutuhkan serta mengevaluasi kegiatan eksperimen.
Agar penggunaan metode eksperimen ini dapat efektif dan efisien, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti yang dikemukakan oleh Roestiyah NK (1989) sebagai berikut :
- Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi setiap siswa (kelompok).
- Agar eksperimen tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan harus dalam keadaan baik.
- Dalam eksperimen, siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, sehingga perlu adanya waktu yang cukup lama untuk membuktikan kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
- Siswa dalam eksperimen adalah belajar berlatih, maka perlu diberi petunjuk yang jelas sebab mereka disamping mereka memperoleh pengetahuan, pengalaman serta keterampilan juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu.
- Perlu dipahami bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia. Kemungkinan karena keterbatasan alat, sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alat belum ada.
5. Kelebihan dan kekurangan metode eksperimen
Metode eksperimen mengandung beberapa kelebihan antara lain (Bahri, 2006) sebagai berikut.
- Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran dan kesimpulan berdasarkan percobaannya.
- Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
- Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
Selanjutnya Bahri, mengemukakan bahwa metode eksperimen juga mengandung beberapa kekurangan antara lain.
- Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
- Memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
- Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
- Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan