Fungsi Media Pembelajaran dan Jenis-jenis Media Pembelajaran
Eureka Pendidikan - Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Atau dengan kata lain
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan
Gearlach dan Elly (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Atwin Suparman (1997) mendefinisikan, media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
Fungsi Media
Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, bersentuhan dangan hal-hal yang baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya
belajar seringkali bersifat kompleks, maya dan berada dibalik realitas. Karena itu, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.
Secara umum media dapat dikatakan media mempunyai kegunaan antara lain 1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, 2) Mengatasi keterbatasan ruang, 3) Menimbulkan gairah
belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar, 4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya, 5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan presepsi yang sama, 6) Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Seberapa pentingnya peran media dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peranan guru, karena media hanya merupakan alat benarkan menghindar dari kewajiban sebagai pengajar dan pendidikan untuk tampil dihadapan anak didik dengan seluruh kepribadiannya. Seperti selama ini telah terjadi kesalahan yang besar dalam CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yakni dengan menjadi slogan Cul Budak Sina Anteng (meninggalkan anak di kelas, yang penting tidak ribut).
Ketika fungsi-fungsi media pengajaran itu diaplikasikan dalam proses belajar mengajar, maka terlihat peranannya sebagai berikut:
- Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang disampaikan guru.
- Media dapat menimbulkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dakan dipecah oleh para siswa dalam proses pembelajaran. Paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.
- Media sebagai sumber belajar siswa. Media sebagai bahan konkret berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa, baik individual maupun kelompok. Kekonkretan sifat media akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam
proses belajar mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana (1991) seperti yang dikutip oleh Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno (2010; 66) yakni :
- Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
- Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.
- Media dalam pengajaran, penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
- Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
- Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
- Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Jenis Media
Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru.
Menurut Rustaman et al (2005) dalam Nina Agustina, (2011: 11-12). Media pembelajaran berdasarkan jenisnya dikelompokkan menjadi 9 yaitu :
1. Media asli hidup.
2. Media asli mati.
3. Media asli tak hidup.
4. Media asli tiruan.
5. Media grafis (visual).
6. Media dengar. (audio).
7. Media pandang dengar (audiovisual.).
8. Media proyeksi.
Media cetak.
Jika dilihat berdasarkan perkembangan teknologi media pembelajaran terbagi menjadi empat yaitu :
1. Media merupakan hasil teknologi cetak seperti buku dan Koran.
2. Media merupakan hasil teknologi audio visual seperti televisi dan film.
3. Media merupakan hasil teknologi yang berdasarkan komputer.
4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Berdasarkan pernyataan di atas pada dasarnya media adalah alat yang dapat menyampaikan informasi baik dalam bentuk visual, audio maupun gabungan kedianya yaitu audiovisual.
Media Audiovisual
Media audiovisual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Jenis ini memiliki kemampuan yang lebih karena mampu menyajikan suara dan gambar secara bersamaan, media ini dapat lebih mudah memberikan pemahaman kepada siswa mengenai materi-materi yang sifatnya abstrak atau tak dapat disaksikan dengan mata telanjang.
Animasi
Ada banyak media yang bisa membantu dalam proses pembelajaran, berbagai jenis software juga sudah familiar di masyarakat. Salah satu yang bisa dijadikan alternatif adalah animasi edukasi, dan dapat diartikan adalah visualisasi materi pelajaran dalam bentuk animasi untuk digunakan dalam KBM.
Setiap software memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti pada program flash. Flash memiliki kemampuan untuk menggambar dan sekaligus membuat gambar tidak secanggih dan seberagam Adobe Photoshop, tetapi sudah cukup untuk menggambar objek agat terlihat cantik dan menarik yangn kemudian bergerak perlahan sesuai bentuk dan itulah yang disebut dengan animasi.
Animasi lebih akrab disebut film animasi yaitu, film yang merupakan hasil pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian diputar kemudian diputar sehingga muncul efek bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan animasi dapat dengan mudah dan cepat.
Nanda Rizal, W,P. 2012. Pengembangan media pembelajaran
Berbasis animasi komputer. Skripsi.Ikip PGRI Madiun
Fathurrohman, P dan Sutikno, M,S. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama. Bandung